Jerman Kecam Korban Sipil di Gaza Sambil Terus Pasok Senjata ke 'Israel'

Dalam konflik yang terus memanas di Jalur Gaza, sikap Jerman kembali menjadi sorotan slot terbaru tajam. Pemerintah Jerman secara terbuka mengecam jatuhnya korban sipil akibat serangan militer Israel, terutama yang melibatkan perempuan dan anak-anak. Namun di saat yang sama, Jerman diketahui tetap melanjutkan ekspor senjata ke Israel—sebuah paradoks yang memunculkan pertanyaan serius tentang konsistensi kebijakan luar negeri dan nilai-nilai kemanusiaan yang selama ini diklaim dijunjung tinggi oleh Berlin.

Kecaman Resmi dari Berlin

Sikap Jerman ini memunculkan dilema moral yang mendalam. Di satu sisi, Jerman berusaha mempertahankan citra sebagai negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia pasca sejarah kelam Perang Dunia II dan Holocaust. Di sisi lain, hubungan strategis dan historis dengan Israel sering kali membuat Berlin bersikap lunak atau bahkan mendua ketika menyangkut kebijakan militer Israel.

Dukungan Jerman terhadap “hak Israel untuk membela diri” telah menjadi mantra diplomatik yang berulang setiap kali konflik meletus. Di tingkat global, posisi Jerman sebagai bagian dari NATO dan mitra strategis Amerika Serikat menjadikannya sulit untuk mengambil sikap yang sepenuhnya netral atau kritis terhadap Israel.

Reaksi Publik dan Organisasi HAM

Sikap ganda pemerintah Jerman tidak luput dari kritik tajam masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah. Para pengunjuk rasa menuntut penghentian ekspor senjata dan mendesak pemerintah agar bersikap lebih tegas terhadap pelanggaran hukum internasional oleh Israel.

By admin