Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, mengambil langkah tegas dalam menangani sengketa pulau di ujung barat Indonesia yang belakangan memanas. Pulau strategis tersebut, yang berada dekat perbatasan dengan negara tetangga, menjadi titik rawan karena klaim sepihak dari pihak asing yang memicu ketegangan diplomatik.
Prabowo langsung menginstruksikan peningkatan pengawasan militer di wilayah tersebut. Ia mengerahkan pasukan tambahan dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern untuk memperkuat pertahanan. Langkah ini bertujuan memastikan kedaulatan Indonesia tetap terjaga dan tidak dapat diganggu pihak manapun.
Selain itu, Prabowo menggandeng Kementerian Luar Negeri untuk memperkuat jalur diplomasi. Ia meminta pemerintah memperjelas posisi Indonesia di forum internasional dan menegaskan bahwa pulau tersebut merupakan bagian sah dari wilayah NKRI berdasarkan hukum internasional.
“Kita tidak akan mundur selangkah pun. Wilayah kita, harus kita jaga. Kita akan pertahankan dengan segala daya,” tegas Prabowo dalam konferensi pers di Jakarta.
Pemerintah juga menggandeng nelayan dan masyarakat lokal untuk turut serta menjaga wilayah perairan sekitar pulau. Mereka diberikan pelatihan dan alat komunikasi agar dapat melapor jika terjadi aktivitas mencurigakan.
Langkah Prabowo menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kedaulatan wilayah, terutama di situs medusa88 daerah perbatasan yang sering luput dari perhatian. Dalam waktu dekat, tim gabungan TNI akan membangun pos pertahanan terpadu di pulau tersebut.
Dengan pendekatan militer, diplomatik, dan partisipatif, Prabowo memastikan Indonesia tidak akan tinggal diam terhadap setiap ancaman terhadap wilayahnya.